Memelihara Burung Perkutut Harus Ganjil! Ini Alasan Logisnya
Banyak jenis burung yang sering dibudidayakan oleh para pecinta burung. Diantara jenis-jenis burung tersebut perkutut adalah salah satu yang paling banyak diminati terutama oleh kalangan pehobi yang latar belakangnya berasal dari suku Jawa.
Bagi orang Jawa memelihara burung perkutut bukan hanya menjadi sarana pencipta kepuasan dan kenikmatan pribadi selain karena suaranya yang dapat memberikan suasana ketenangan dalam kepercayaan ilmu Kejawen.
Memelihara burung perkutut juga dianggap dapat membawa keberuntungan dan nasib baik bagi pemiliknya. Kendati demikian untuk memperoleh keberuntungan tersebut pemeliharaan burung perkutut konon perlu mengikuti beberapa aturan tertentu Jenis Katuranggan Perkutut .
Baca Juga: Jangan Dikira Mudah, Inilah Fakta Unik Menjadi Ibu Rumah Tangga
salah satunya adalah aturan jumlah burung perkutut yang dipelihara harus ganjil.
tak heran, karena aturan ini kemudian banyak orang yang bertanya kenapa memelihara perkutut harus ganjil, sehingga mereka berusaha mencari tahu jawabannya.
Sir Nasirrudin pada Channel YouTubenya menjelaskan, bahwa bila kita merujuk pada legenda yang saat ini beredar, burung perkutut konon memang bukan burung sembarangan, ia diyakini sebagai burung jelmaan dari seorang ksatria kalangan ningrat Kerajaan Majapahit yang bernama Joko Mangu.
Baca Juga: Klarifikasi Penangkapan Ustadz Farid Okbah Oleh Partai Dakwah Rakyat Indonesia
Jogo Mango adalah seorang ksatria tangguh pilih tanding yang jujur, amanah, dan tak mudah terbujuk hawa nafsu. Saat menjadi pangeran ia sebetulnya hendak diwarisi tahta kerajaan.
Akan tetapi karena tak ingin sibuk dan tersesat dalam urusan duniawi yang penuh dengan tipu daya Ia pun kemudian memilih untuk melakukan tapabrata dalam kapal.
Joko Mangu lantas mendapati wangsit bahwa dirinya akan berubah menjadi sesosok burung lewat penjelmaan itu. Ia diyakini akan bisa menjadi contoh bagi setiap umat manusia dalam berlaku sebagaimana mestinya seorang hamba.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Apa yang Kamu Lihat Pertama Kali Menunjukkan Kepribadianmu!
Belakangan ini kita bisa melihat bagaimana tujuan penjelmaan Joko Mangu menjadi seorang burung perkutut, benar-benar terlaksana dan bisa menemukan banyak filosofi yang dapat dipelajari dari seekor perkutut.
Fisolofinya yakni:
1. Bila beberapa perkutut ditempatkan dalam satu sangkar atau ombyokan jarang sekali kita melihat adanya pertengkaran antar perkutut di dalamnya.
ini bisa menjadi simbol bahwa sebagai manusia kita pun harus bisa saling menghargai dan hidup rukun diantara sesama
2. Perkutut termasuk hewan yang tidak ragu bila diberi pakan maka makanannya itu akan dihematnya sehingga hanya sekedar cukup untuk hidup.
Baca Juga: Telah Memasuki Musim Hujan, Ketauhilah Apa itu Aquaplaning, Serta Faktor Penyebabnya
contoh yang diberikanperkutut ini tentu bisa menjadi alasan kita sebagai manusia untuk tidak terlalu mengedepankan kehidupan duniawi harta bukan segalanya sehingga kita tidak perlu memperjuangkannya secara berlebihan sehingga sampai mengabaikan kerukunan antar sesama selain kedua